Pair of Vintage Old School Fru
Home

  Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, Allah Yang Esa. Amiin.




Coptic crossKEMBALI KEPADA ETIKA BERBUSANA SOPAN SAAT MENGHADAP ALLAH SANG TRITUNGGAL MAHA KUDUS DI DALAM GEREJA PARA RASUL YANG SATU, KUDUS, KATOLIK, DAN APOSTOLIK
Shalom aleikhem b'shem Adonai Yeshua Ha-Massiakh.
Salamu lakum fii Robbana Yeshua Al-Massiah.
Salam damai sejahtera dan cinta kasih dalam Yesus Kristus Juru Selamat kita kepada seluruh umat Kristiani dimanapun juga berada.

Perkenalkan saya adalah seorang Kristen dalam Gereja Katolik. Saya telah dibaptis sejak kecil dengan nama Yohanes dan diperkenalkan kepada Sang Kebenaran, ya Dialah Yesus Kristus Tuhan kita.

Saya menulis wap sederhana ini tak lain adalah sekedar ajakan kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia khususnya dan seluruh umat Kristiani di dunia umumnya, untuk melestarikan tradisi berpakaian sopan saat menghadap Allah Sang Tritunggal Maha Kudus dari Para Rasul. Blog sederhana ini saya tulis karena keprihatinan saya saat mengikuti ibadah Misa Kudus yang saya rasa ada banyak umat, maaf kurang sopan dalam berbusana, saya tidak bermaksud menghakimi tapi saya prihatin dengan keadaan seperti ini. Padahal Misa adalah ibadah yang suci dimana TUHAN sungguh-sungguh hadir dalam Sakramen Ekaristi. Coba renungkan apakah pantas menghadap Allah memakai rok mini, singlet, baju terbuka, kurang bahan, dll??????

Baiklah kita dilarang menghakimi sesama kita atau merendahkan sesama kita sebagaimana yang Tuhan ajarkan kepada kita, karena belum tentu saya menulis tulisan seperti ini maka kehidupan saya lebih baik daripada mereka yang berbusana terbuka saat menghadap Allah Tritunggal Maha Kudus di Gereja, karena hati adalah yang utama dan terutama. Sebab Alkitab Kudus berkata,"Manusia melihat rupa tetapi TUHAN melihat hati." Yesus sendiri menekankan pentingnya kebersihan cawan dalam sebelum cawan luarnya, sebagaimana diilustrasikan oleh-Nya tentang kuburan yang terlihat baik keadaan luarnya tapi dalamnya penuh tulang belulang yang berserakan. Kebersihan hati saat menghadap Allah juga dibuktikan dengan perintah Yesus,"Jika kamu akan mempersembahkan persembahan syukur di Bait Suci dan kamu mengingat ada perselisihan dengan saudaramu, maka tinggalkanlah dulu persembahanmu lalu pergilah berdamai dulu dengan saudaramu itu, baru setelah itu kembalilah mempersembahkan persembahanmu itu."
Nun
Ya dengan Sabda Tuhan ini kita semua tahu bahwa kebersihan hati adalah yang terutama. Tapi bukan berarti kita harus meninggalkan yang lainnya, yang diantaranya adalah etika kesopanan dalam berbusana saat menghadap TUHAN. Kita harus bisa mengerti antara mana yang diprioritaskan untuk dilakukan dan tuntutan mana setelahnya yang harus kita laukan. Dalam hal ini tentu adalah penting juga yang namanya memakai pakaian sopan saat menghadap Allah Sang Tritunggal Maha Kudus. Kalau kita mau jujur bukan tanpa alasan kenapa para imam (Romo Uskup, Romo-Romo, Diakon, Frater) dan Nuns, Asisten Imam serta Misdinar memakai pakaian yang begitu sopan saat ibadah Misa Ekaristi. Tradisi dimulai dari sesuatu yang dilakukan berulang-ulang, lalu menjadi kebiasaan, dan menjadi tradisi. Pertanyaannya, kenapa jejak berbusana sopan dalam Gereja Katolik sesungguhnya menjadi tradisi para imam, nuns, dan misdinar? Itu dikarenakan perintah Allah sendiri yang dilestarikan Para Rasul dan sampai kepada kita dalam Gereja-Nya yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
Kenapa saya katakan perintah Allah? Ingatkah anda bahwa dalam Perjanjian Lama supaya tidak melanggar kekudusan Bait Suci, maka Tuhan memerintahkan imam-imam Yahudi untuk memakai baju yang sudah ditentukan desainnya oleh Allah sendiri? Maka kita lihat ketentuan menghadap-Nya memang selalu dilestarikan umat Yahudi dan menjadi tradisi. Tradisi itupun dapat kita jumpai dalam pakaian para Imam, Misdinar, dan Nuns dalam Gereja Katolik kita. Seharusnya ini menjadi perenungan bagi kita semua bahwa berpakaian sopan adalah hal yang penting saat kita menghadap hadirat-Nya. Marilah kita lihat umat Kristiani di Timur Tengah, tak peduli Kristen Orthodox Oriental Koptik, Kristen Katolik Timur, Kristen Orthodox Timur mereka semua selain mengerti mengutamakan kebersihan hati juga tidak meninggalkan etika sopan saat mengikuti ibadah Misa Kudus.
Coptic Mass
Mereka memakai pakaian yang sangat sopan, lengan panjang dan kerudung sebagaimana Ibu kita yang terkasih, Maria. Saya tahu dalam Gereja Katolik berpakaian sopan saat beribadah memang sudah diatur, tapi sayang banyak umat yang belum mengetahuinya. Harusnya Gereja lebih menekankan lagi hal ini. Kita renungkan nasihat Rasul Paulus,"Pertimbangkanlah sendiri pantaskah perempuan yang berdoa kepada Allah tanpa tudung?" Kalau kita mau jujur dan mengerti tentang tradisi-tradisi yang Tuhan kehendaki saat kita berdoa, tentu kita akan menjawab tidak pantas, karena selain mengutamakan kesucian hati, kita juga tidak layak meninggalkan etika berpakaian sopan saat menghadap-Nya. Jadi saya sangat berharap Gereja Katolik menekankan kembali arti pentingnya berpakaian sopan saat menghadap Allah. Tidak perlu ragu akan hal ini, sebab banyak umat Kristen yang memang ingin tradisi asli Gereja jemaat mula-mula ini dihidupkan kembali. Sebab kita tidak meniru/mengcopy, tapi memang itu adalah tradisi kita sejak jaman Nabi-Nabi Israel dan umat Yahudi pilihan Allah.Kerudung
Supaya tidak banyak lagi orang diluar iman berdosa karena menghakimi dengan mudahnya tanpa mempertimbangkan hati, dengan berkata mereka ke Gereja seperti mau ke cafe ke club atau ke diskotik, dll. Walaupun kadang yang mereka katakan ada benarnya tapi tetap saja mereka merendahkan dan menghakimi tanpa memandang hati dan itu adalah dosa. Makanya supaya hal itu tidak terjadi dan kita menjadi garam dan terang dunia, maka marilah kita kembali melestarikan cara berbusana jemaat Kristiani awali dengan sopan saat beribadah di Gereja memakai kerudung dan pakaian yang sopan. Saya pribadi sangat merindukan umat Kristiani seperti di Timur Tengah, karena darisanalah lahirnya umat Kristiani. Di zaman para Nabi-Nabi Israel, para imam, dan umat Yahudi, mereka memuliakan Allah di Bait Suci dengan pembacaan Kitab-Kitab, kotbah, doa-doa, menyanyi dengan alat musik seperti rebana, gambus, dan kecapi dan tentu memakai pakaian yang sopan. Ya sama seperti umat Kristiani Katolik, Koptik, Orthodox Timur di Timur Tengah, karena umat Kristiani di Timur Tengah memang sangat mencontoh cara berbusana Ibu kita Maria, ya itulah bedanya dengan kita umat Kristiani di Indonesia, yaitu dalam hal berbusana.
Ibu saya pernah berkata,''Jika dari mulanya Gereja Katolik menekankan umatnya saat beribadah memakai kerudung seperti umat Kristiani di Timur Tengah, tentu Ibu akan melakukannya. Sayangnya malah yang terjadi umat lain di negara kita yang melestarikannya, sangat disesalkan tradisi ini ditinggalkan/dihilangkan, sebab itu adalah tradisi asli umat Kristiani yang indah dan sopan saat menyembah Sang Pencipta di Gereja."
Sekali lagi saya menuliskan ini bukan untuk menghakimi saudara-saudara saya Kristiani, tapi lebih kepada ajakan untuk melestarikan betapa indahnya tradisi-tradisi berpakaian sopan saat memuliakan, memuji, mengagungkan, bersyukur, memohon, menyembah kepada Allah Sang Tritunggal Maha Kudus di Gereja. Saya berharap para pemimpin-pemimpin Gereja Katolik di Indonesia, baik para Romo Uskup dan Romo-Romo menekankan kepada umat akan arti betapa pentingnya berpakaian sopan saat menghadap Allah Yang Maha Kasih di Gereja. Mungkin para Romo bisa menyampaikan juga hal ini kepada Tahta Suci Vatikan, supaya kembali ditekankan/ditegaskan kewajiban berpakaian sopan saat beribadah di Gereja Katolik, sebagaimana umat Kristiani di Timur Tengah. Sekali lagi tidak perlu ragu menekankan etika kesopanan berbusana ini, sebab memang berbusana sopan saat ke Gereja dengan pakaian-pakaian yang sopan dan kerudung adalah TRADISI ASLI umat Kristiani awali dan kita tidak meniru/mengcopy umat agama lain, tapi ini adalah teladan Ibu Maria kepada setiap umat Kristiani.

Kerudung 2
Demikian ajakan untuk kembali kepada tradisi Gereja Para Rasul saya tuliskan, semoga menjadi bahan renungan bagi kita semua akan arti pentingnya berbusana yang sopan saat menghadap Allah kita Yang Maha Kudus. Saya sangat yakin begitu banyak umat Kristen di Indonesia yang ingin menghidupkan kembali tradisi berpakaian sopan saat menghadap Allah ini, karena semakin banyak umat Kristen yang ingin menghadirkan Gereja Orthodox Oriental Koptik atau Gereja Orthodox Timur. Saya pribadi sangat mendukung dihidupkannya kembali tradisi asli Kristiani untuk memakai pakaian sopan dan kerudung saat ibadah di Gereja. Kiranya Allah Juru Selamat kita di dalam Yesus Kristus yang adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup, Kebangkitan dan Hidup, Gembala Yang Baik, Pokok Anggur Yang Benar, Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir, Sang Terang Dunia, Juru Selamat Dunia selalu menyertai kita, sekarang, dan selalu serta sepanjang segala abad. Amiin.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, dan selalu serta sepanjang segala abad. Amiiin.